Welcome to Terrik's Site

This is all bout terrik.....!!!!

Saturday, 5 February 2011

Pentingnya Evaluasi system dari suatu aplikasi yang akan diluncurkan

 Diterbitkan oleh Media Cetak Batam Pos, Senin 6 Desember 2010



Melihat kejadian yang sangat mengganggu yang terjadi di MASKAPAI NASIONAL GARUDA beberapa hari yang lalu, ini tidak lah mutlak bisa dipersalahkan kepada Programer atau system analyst dari pembuat system tersebut. Secara bahasa awam, mereka lah yang merupakan actor yang akan merancang dan membuat system tersebut bisa terbentuk

Dari suatu lingkaran pembuatan system (SDLC), dari semua bagian yang paling bertanggung jawab dari layak atau tidak nya system yang telah dibuat berada dipundak team yang melakukan evaluasi system, yang diistilahkan QA/QC Software

Didalam perusahaan besar apalagi seperti MAskapai Garuda bagian ini QA/QC tidak bisa dilewatkan begitu saja, Karena team inilah yang akan memberikan Kata PERSETUJUAN Layak atau tidaknya suatu system yang telah dibuat.serta yang paling bertanggung jawab atas kesalahan yang akan terjadi.


Memang secara kasat mata kerja dari QA/QC Software memang terkesan santai, dikarenakan bagian ini tidak lah bekerja terlalu berat dari Programmer atau system analyst, secara umum QA/QC cuma melakukan pekerjaan mengevaluasi atau melakukan testing terhadap applikasi yang akan siap diluncurkan, tanpa perlu memikirkan detail tentang item-item dari system tersebut, seperti contoh kecil QA/QC Software tidak perlu tau komponen-komponen pembuatan system tersebut seperti database yang dipakai dalam membangun system tersebut, yang jelas ketika system tersebut akan ditesting, database tersebut musti bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan, jika tidak maka QA/QC harus menggagalkan agar system tersebut tidak dipublish atau dijual, agar tidak ada komplain dari pengguna

Tapi itu kenyataannya telah terjawab dengan kasus GARUDA kemaren, disini penulis berpendapat bahwa QA dari team pembuat system baru diperusahaan ini tidak lah bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ada, mengapa saya berani mengatakan hal tersebut. Tugas inti QA/QC adalah melakukan evaluasi atau testing system tersebut agar bisa bersih dari BUG / Masalah yang akan timbul dari pemakaian system tersebut dan end user atau perusahaan yang menggunakan system tersebut akan merasakan nyaman dan tidak akan menimbulkan kerugian terhadap system yang mereka beli

Timbul pertanyaan bagaimana bisa suatu system bisa sempurna karena ini tidak dibuat oleh SANG MAHA KUASA, apalagi kasus di GARUDA, system yang dibuat sangatlah rumit, dari schedule penerbangan, sampai schedule jadwal terbang bagi pilot atau pramugari, yang pasti dibutuhkan waktu yang tidak singkat untuk membuatnya.sehingga bisa dipastikan bakal terjadi error atau masalah

Untuk menjawabnya dari pertanyaan tersebut, istilah UAT (User Acceptance Testing) musti diperhatikan dalam hal approval suatu system, dikarenakan namanya SYSTEM yang dibuat oleh manusia kemungkinan akan ditemukan error dikemudian hari, tapi apakah error tersebut boleh membuat system tsb tidak berjalan total atau tidak bekerja sesuai yang diinginkan? Tentu jawabannya TIDAK.

Diperusahaan pembuat suatu sistem, QA/QC software harus bekerja secara maksimal dengan harapan semua approval software bisa bersih dari semua masalah yang akan timbul, disini semua permasalahan akan dikelompokkan berdasarkan tingkat permasalahannya, mulai pemasalahan yang akan merusak system yang diistilahkan CRITICAL BUG sampai yang Cuma menggangu tampilan dari system tersebut (NON Critical BUG), sehingga yang diharapkan ketika approval software, semua critical bug diharuskan tidak lagi ditemukan kemudian hari oleh end user atau customer. Sehingga tidak bakal menimbulkan kerugian bagi pemakai,dan ini sangat berpengaruh bagi kredibilitas perusahaan pembuat software tadi

Kita bisa ambil contoh melihat bagaimana salah satu perusahaan Search Engine terbesar didunia GOOGLE berani memberikan reward kepada orang yang mendapatkan BUG terhadap aplikasi yang mereka buat (http://www.detikinet.com/read/2010/11/04/084944/1485223/398/google-tawarkan-hadiah-bagi-pelapor-bugs), ini tidak lain adalah karena GOOGLE mempunyai harapan agar mereka yang menggunakan applikasi merasa nyaman dan tidak merasa kecewa terhadap penggunaan tersebut, sehingga masyarakat luas bakal yakin bahwa google adalah perusahaan yang besar dan telah mendekati kesempurnaan terhadap applikasi yang mereka buat

Sekali lagi penulis tidak berbicara sempurna tapi Cuma berbicara mendekati “SEMPURNA”, dari segi bisnis, kita bakal tahu efek kedepannya, perusahaan yang akan bekerja sama dengan GOOGLE ini, bakal tidak takut akan kesalahan yang timbul dan ini secara langsung menjadikan GOOGLE mendapatkan income yang lebih besar dari perusahaan pembuat search engine lainnya.seandainya ada masalah, ini tidak akan menyebabkan user akan merasa rugi.

Ketika berbicara perusahaan pembuat software atau tim yang membuat system disuatu perusahaan, sering melupakan perlunya team dari QA/QC software ini, salah satu penyebabnya tidak diperlukan team ini adalah soal biaya yang timbul seandainya tim ini dibentuk, selama ini yang melakukan testing adalah programmer itu sendiri, ini jelas-jelas tidak bisa dilakukan, kerja dari programmer sangatlah jelas, membuat program, bukan untuk melakukan testing.

Programmer pada umumnya ketika membuat suatu system akan dibagi kedalam bagian sesuai dengan keahlianya, ada yang khusus untuk coding, atau ada yang khusus pembuatan database, atau pembuat tampilan, jadi jelas untuk melakukan test terhadap keseluruhan system dibutuhkan tim tersendiri yang berkonsentrasi untuk melakukan testing atau evaluasi

Kesimpulan akhir dari tulisan ini adalah, QA/QC software sangat-sangat diperlukan ketika dalam pembuatan system, biarlah mengeluarkan biaya untuk membiayai tim ini, daripada mendapatkan komplain atau keluhan kedepan yang berakibat kredibilitas perusahaan bakal menurun yang kemudian ketidak percayaan customer akan hilang dan kehilangan income yang berujung bangkrut.

Fungsi QA/QC bukan Cuma sekedar evaluasi, juga bekerja untuk memberikan masukkan kepada system analyst terhadap software yang dibuat, seperti menilai kekurangan system yang ada dan memberikan usulan apa yang musti ditambah atau yang dikurangi dari system yang ada, sehingga peranan dari semua komponen bakal sinkron dan berjalan dengan aman.


Terrik,
Staff QC Software Dept salah satu perusahaan asing di Batam

Batampos 6Desember 2010

No comments:

Post a Comment